Love from A to Z: Lebih dari Sekadar Kisah Cinta Biasa

Review  

Tak dapat disangkal, dengan masifnya pemberitaan yang seringkali menyudutkan umat Islam setiap kali ada kasus terorisme, berbagai perilaku bernada Islamophobia semakin banyak dialami umat Islam, terutama yang tinggal di negara-negara Barat. Kita sebagai umat muslim yang hidup di negara berpenduduk mayoritas muslim mungkin tak begitu merasakan perubahannya, lain halnya dengan Zayneb, seorang remaja berhijab yang tinggal di United States.

Di bus, kerudungnya senantiasa ditarik oleh orang tak dikenal. Di pesawat, ia mendapat tatapan sinis dari penumpang lain karena penampilannya. Bahkan di kelas, gurunya sendiri menyudutkan agamanya karena dianggap sebagai sumber segala masalah masalah di dunia. Zayneb tak bisa berdiam diri diperlakukan seperti itu. Dengan kata-kata dan perbuatan, ia melawan tindakan Islamophobia seperti itu. Hatinya marah atas ketidakadilan ini, marah karena seakan-akan identitasnya adalah sesuatu yang salah.

DI sisi lain, Adam adalah seorang yang tenang dan agak melankolis. Ia tak banyak bicara dan cenderung mendengarkan orang-orang di sekelilingnya. Ia fokus pada apa yang bisa ia ciptakan dengan tangan dari berbagai benda di sekitarnya, membuat karya seni untuk kepuasan hati. Dengan statusnya sebagai mualaf, mengikuti jejak ayahnya yang juga mualaf, keduanya mencoba mendapatkan ketenangan hati demi mengobati duka mendalam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Takdir mempertemukan Adam dan Zayneb, mempertautkan keduanya dalam jalinan cerita yang membuat keduanya tertarik satu sama lain, hingga kepribadian masing-masing memantik sebuah konflik besar.

Apakah kita bisa abai terhadap berbagai ketidakadilan yang dialami oleh saudara kita? Terutama saudara seiman? Bagaiman mungkin kita berdiam diri dan hanya menginginkan ketenangan bagi diri sendiri? Itu egois dan apatis, bukan?

Namun, bagaimana pula kita bisa hidup dengan individu yang menyimpan bara dalam hatinya? Senantiasa bereaksi keras atas apa pun yang terjadi di dunia, apakah bisa kita mendapatkan bahagia di tempat tanpa ketenangan?

Kisah Love from A to Z dituturkan dari dua sudut pandang Adam dan Zayneb secara bergantian. Meksipun begitu, S.K. Ali sebagai penulis sangat lihai dalam menyimpan rahasia masing-masing tokoh, dan mengungkapkannya secara perlahan. Tak hanya soal cinta dua anak manusia, novel yang menyasar pembaca remaja ini sarat pula diisi isu tentang perang, islamophobia, kesedihan, perbedaan agama, dan persahabatan. Tak salah bila kita menganggap novel ini adalah paket komplit untuk bacaan di waktu senggang, atau referensi untuk menangkap semangat zaman layaknya novel populer lain.

“Tuhan meletakkan perasaan terusik untuk memperjuangkan keadilan di hatimu. Dan juga keberanianmu. Jangan biarkan siapa pun menahannya—itu seperti menahan sumbernya.”[TR]

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Readezvous adalah ajang kumpul para pecinta buku

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Kategori

× Image