Berawal dari Titik Ba Lahir Ayat-Ayat Cerita (AAC) Membangung Fondasi Sains dan Matematika
Dari Titik Ba lahir dan tumbuh Matematika Detik dan Ayat-Ayat Cerita
Sekolah Bunyan Indonesia, yang berlokasi di Telajung, Cikarang Barat, Bekasi, menyelenggarakan webinar nasional Ayat-Ayat Cerita (AAC) setiap Rabu dan Jum’at, selama bulan Sya’ban 1445 Hijriyah atau Februari-Maret 2024.
Ide awal datang dari Ustadz Zamzam Muharamsyah, Lc, M.Si. selaku Kepala Bidang Kurikulum Sekolah Bunyan Indonesia. “Dasar pemikiran mengadakan kegiatan ini adalah kerisauan terhadap kualitas penalaran siswa SD hingga SMA yang masih rendah. Tolok ukurnya sederhana kegagapan mereka dalam operasi hitung dasar,” jelas Ustadz Zamzam.
Lebih lanjut ustadz Zamzam menyampaikan, “Ketika kami berusaha melakukan penguatan kemampuan siswa dalam hitung dasar terbentur dengan kemampuan guru dalam memberikan motivasi dan konteks berhitung/bermatematika. Sehingga lagi-lagi anak-anak seperti terjebak dengan operasi angka-angka yang kering dari konteks. Saya teringat dengan konsep Ayat-Ayat Cerita yang sempat saya dengar dari Ustadz Ahmad Thoha Faz, penulis buku Titik Ba sekaligus penemu Matematika Detik. Seketika itu saya terpikir untuk memberikan pembekalan kepada guru dan sekaligus orangtua sebagai ‘agen’ pendidikan dasar yang paling strategis dengan materi AAC.”
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
“Saya berharap baik guru maupun orangtua semakin menyadari bahwa bercerita memiliki fungsi dan manfaat yang besar dalam pendidikan anak. Tentu saja cerita yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak.” Imbuhnya.
Selama ini, bukan tidak ada cerita-cerita dari Al-Qur`an yang dirangkum dan dituturkan. Akan tetapi pendekatan ayat-ayat cerita yang disampaikan oleh Ustadz Thoha memberikan kesan yang berbeda dan perspektif yang merangsang daya nalar.
Dengan kajian Ayat-Ayat Cerita ala Ustadz Ahmad Thoha Faz, atau biasa disingkat dengan AAC, cerita-cerita Al-Qur`an tidak hanya enak dituturkan, tetapi juga menarik untuk didiskusikan sehingga ayat-ayat cerita tersebut bukan hanya bisa diceritakan, tapi juga dapat menjadi bahan untuk membuat cerita-cerita baru.
