Mecca, Im Coming!: Drama Komedi yang Telah Diangkat ke Layar Lebar
Siapa yang tak ingin pergi haji? Ini adalah salah satu impian besar yang ingin dicapai oleh para muslim. Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan keistimewaan menunaikan ibadah besar yang satu ini. Slot terbatas dan modal keberangkatan haji yang tidak semua orang mampu dapatkan membuat ibadah haji menjadi sebuah pencapaian besar di mata kaum muslim. Begitu pula bagi warga Desa Timpik.
Lewat kisah berjudul Mecca, I’m Coming!, sang penulis, Salamun Ali Mafaz, sengaja mengangkat tema besar naik haji yang sudah hangat menjadi perbincangan dan impian banyak orang ini. Melalui buku ini, penulis menyampaikan pesan besar di balik rumitnya proses naik haji dan kehati-hatian yang kita perlukan untuk menunaikan ibadah haji.
Dalam menyampaikan cerita, penulis sungguh piawai dalam membangun karakter, menyusun adegan, dan merajut alur cerita sederhana tapi kekinian. Dan tentu saja, humor segar menjadi bumbu yang tak luput diselipkan penulis di nyaris setiap adegan. Begitu juga dengan dialog dan background cerita yang terasa begitu dekat dan nyata dengan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, ada pula kisah romansa yang disuguhkan oleh penulis. Mecca, I’m Coming! menceritakan tentang sejoli—Eddy dan Eni—yang tinggal di Desa Timpik, di mana hubungan asmara keduanya ditentang kuat oleh ayah Eni. Segala upaya dilakukan ayah Eni untuk menghalangi jalinan kasih antara Eni dan Eddy, termasuk mencarikan jodoh untuk Eni. Hadirlah Pietoyo, seorang pemuda yang berasal dari keluarga berkedudukan sosial tinggi. Bertolak belakang dengan Eddy yang hanya seorang pemuda dari keluarga sederhana dan bekerja sebagai montir di bengkel kecil sepi pelanggan miliknya. Dari sinilah perjuangan Eddy untuk dapat bersama Eni dimulai. Tantangan bagi Eddy untuk mendapat restulah yang kemudian mengantar pembaca ke dalam situasi demi situasi yang tak terduga. Di sinilah penulis mengajak pembaca agar lebih hati-hati dan cermat dalam menghadapi oknum-oknum tak bertanggung jawab dalam proses menunaikan ibadah haji.
Secara keseluruhan, buku setebal 206 halaman ini menjadi buku dengan kisah sederhana yang kuat dan humor yang tak terlupakan. Pembaca akan dibuat terbahak di tengah-tengah beberapa adegan yang sering kali tak diduga-duga. Kekuatan setiap karakter dan alur cerita yang sederhana tetapi membuat penasaran ini menjadi salah satu keunggulan dari novel Mecca, I’m Coming! yang diadaptasi ke layar lebar pada tahun 2020, setelah sebelumnya tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (2019).
Di bawah garapan tangan-tangan andal seperti Hanung Bramantyo sebagai produser dan Jeihan Angga sebagai sutradara, Mecca, I’m Coming! sukses mendapat tanggapan positif dari para kritikus film. Juga, berhasil mendapat lebih dari 12 nominasi dari 3 acara Festival film dan pada Indonesia Movie Actors Awards 2021.
Penasaran seperti apa kisah Eddy yang penuh Liku untuk menunaikan ibadah haji dan kisah romansanya bersama Eny? Ikuti kisahnya dalam buku Mecca, I’m Coming! (IG)