Catat, Ada Asma Nadia di Ponpes Al Mizan Putri Cikole
Penulis Novel Cinta di Ujung Sajadah, Asma Nadia, akan hadir mengisi salah satu acara 30 Tahun Al Mizan Islamic Book Fair, Ahad, 22/10/2023 di Ponpes Al Mizan Putri. Pimpinan Ponpes La Tansa sekaligus penulis novel Dan Bidadari Surga pun Cemburu, Pangeran Tak Berharap Mahkota, dan My Wife My Adventure juga akan berbagi inspirasi literasi dengan santri Al Mizan. Pembicara lainnya ada Saiful Bahri penulis buku Lost in Pesantren dan 7 Jurus Betah di Pesantren, Muhammad Ainun Najib yang akan berbagi tips bisa kuliah di luar negeri, dan Tim Redaksi Falcon yang akan memberikan pelatihan menulis.
Kegiatan 30 Tahun Al Mizan Islamic Book Fair akan diselenggarakan selama 4 hari mulai tanggal 19 sampai dengan 22 Oktober 2023. Acara peringatan 3 Dasawarsa Al Mizan sendiri telah diselenggarakan pada bulan Maret, 2023. Dan, rangkaian kegiatannya akan berlangsung sampai Maret 2024. “Ini hajatan akbar Al Mizan yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Dan kali ini momentum yang pas. Dalam usia 3 dasawarsa, kita bekerja sama dengan Republika menyelenggarakan kegiatan book fair,” jelas ustadz Haikal Nur Hidayat, Sekpim Al Mizan Putri yang juga ketua pelaksana book fair.
Selain acara seminar literasi dan pelatihan menulis, bekerja sama dengan Readezvous! by Republika Penerbit akan ada bazar buku kolaborasi 12 penerbit nasional. Ratusan ribu buku dari buku Agama, novel, umum, komik dan anak akan tersaji dengan harga yang pasti diskon. Dalam kegiatan ini juga akan tampil Latansana Band dan Ikba Band Al Mizan.
Kegiatan Book Fair terbuka untuk umum. Pelajar, mahasiswa, santri-santri di luar Al Mizan, orangtua santri bisa berkungjung ke bazar buku atau menghadiri acara seminar dan pelatihan. “Acara bazar bukan hanya untuk santri-santri Al Mizan. Kami mengundang pesantren-pesantren, sekolah-sekolah di sekitar pesantren, juga perguruan tinggi,” papar ustadz Haikal.
Selaku ketua panita pelaksana 30 tahun Al Mizan Islamic Book Fair, Ustadz Haikal Nur Hidayat berharap kegiatan literasi ini bisa memantik peningkatan minat baca dan tulis masyarakat, khususnya santri Al Mizan. “Saya punya cita-cita besar peradaban dunia lahir dan berawal dari Pesantren Al Mizan. Salah satunya kita mulai dengan meningkatkan literasi santri.”